Dear Kawanii, adakah teman-teman pembaca blog ini yang
perokok? Atau mungkin keluarga, tetangga atau teman kalian perokok? Kalau aku,
rata-rata keluarga besar (utamanya cowok) pasti ngerokok, teman-teman
(lagi-lagi yang cowok) pasti ngerokok, mungkin cuma sedikit aja yang ngga ngerokok,
bisa dihitung jari deh. Iya gak sih? Atau cuma di lingkungan aku aja yang banyak
perokoknya dibanding yang ngga ngerokok?
Well, tapi aku
bukan lagi mau survey perokok di Indonesia lho yah, bukan tugas aku, hehehe.
Cuma berasa baru sadar aja kalau ternyata aktivitas merokok yang sangat
terlihat biasa itu, benar-benar membawa bahaya besar buat kehidupan kita (yang ingin hidup sehat).
Meskipun, udah
puluhan bahkan mungkin ratusan kali baca tentang bahaya merokok, yang
tulisannya selalu ada di bawah bungkus rokok, di spanduk, juga di setiap iklan
rokok di televisi, tetap aja peringatan itu cuma semacam tulisan biasa yang gak
ada artinya. Bahkan, setelah bungkus rokok itu dikasih gambar-gambar
menyeramkan, ngga membuat orang-orang yang merokok jadi berhenti merokok dengan
dalih "ahh, cuma gambar doang" atau ada juga yang malah ngerasa ngga nafsu
makan kalau liat gambar itu tapi ngerokok mah lanjut terus. Yah pokoknya banyak
deh, penyangkalan-penyangkalan lain buat menutup mata para perokok aktif
tentang bahaya merokok, termasuk alasan kenapa kita (yang ngga ngerokok)
cenderung cuek dan 'biasa aja' ngeliat orang ngerokok. Padahal seperti kita
tau, yang kena dampak lebih parahkan justru kita-kita yang gak ngerokok ini,
menghirup asap rokok yang sangaaat jahat. Belum lagi, fakta tentang semakin
besarnya persentase jumlah perokok anak, bahkan ada juga kan yang dari balita
udah ngerokok.
Atas dasar itu, aku berharap banget kalau suatu saat
Indonesia ini bisa bebas dari asap rokok, teman-teman tentu punya harapan yang
sama kan? Meski misal harapan itu kecil, sebisa mungkin jangan pernah menghapus
harapan itu. Karena, masih ada banyak orang dengan harapan yang sama di luar
sana. Hal itu terbukti dengan hadirnya SFA atau Smoke Free Agents, yang
merupakan suatu wadah komunitas yang saling bersinergi dalam pengendalian
tembakau.
Aku bisa tau hal keren ini berkat datang ke acara diskusi
terbuka anti tembakau yang diadakan sama Komisi Nasional Pengendalian Tembakau
(KOMNAS PT) dan SFA, di salah satu Mal di Jakarta. Di acara ini ada sharing
session yang diisi sama influencer media sosial seperti, Mas Ricki Cahyana,
Mbak Alanda Kariza, Mas Carlo Tamba, dan Mas Pangeran Siahaan. Diskusinya sendiri
berjalan santai tapi tentu sangat bermanfaat, salah satunya, membuat aku sadar
karena selama ini terlalu ngerasa 'biasa aja' liat orang ngerokok.
Mas Ricki Cahyana juga mengenalkan kita sama satu hal baru
yang bisa kita dukung bersama buat pengendalian tembakau. Adalah, FCTC (Framework Convention on Tobacco
Control), yang menurutnya sangat penting untuk didukung karena merupakan
suatu upaya global yang mencantumkan banyak sekali regulasi tentang rokok. FCTC
ini, merupakan sebuah traktat internasional yang udah lama ada, bahkan
Indonesia sendiri ikut menyusun draft-nya
hanya saja sangat disayangkan sampai saat ini, pemerintah (dalam hal ini
Presiden yang memiliki wewenang) belum juga mengadopsi FCTC ini di negara kita.
Padahal, FCTC diklaim merupakan cara yang efektif untuk mengurangi jumlah
perokok, terutama perokok anak. Karena didalamnya terdapat hal-hal seperti,
1. Larangan total iklan, promosi, dan sponsorship
iklan rokok (FCTC artikel 13)
2. Peraturan kawasan tanpa rokok (KTR) (FCTC
artikel 8)
3. Kenaikan cukai rokok setinggi-tingginya (FCTC
artikel 6)
4. Penyediaan program berhenti merokok untuk para
perokok aktif (FCTC artikel 14)
Untuk itu, aku juga ikut menandatangani petisi untuk pemerintah
agar segera meratifikasi FCTC ini. Teman-teman bisa juga lho ikut
menandatangani petisi ini, tinggal klik www.change.org/DukungFCTC, isi deh petisinya yang ada di sebelah kanan layar. Jangan lupa share juga yah biar makin banyak yang ikut nandatanganin.
Selanjutnya, ada Mbak Alanda Kariza yang aktif di organisasi
kepemudaan mengungkapkan tentang banyaknya acara yang mendapat dukungan dari
perusahaan rokok, yang padahal itu bisa memicu orang untuk merokok. Kadang memang iya sih kalau
bikin acara, udah dapet sponsor aja udah seneng gitu yah, gak kepikiran deh dampak
jangka panjangnya. Makanya, menurut Mbak Alanda, harus ada yang menjadi benteng
antara perusahaan-perusahaan rokok dengan generasi muda bangsa. Nah, kitalah
yang berkewajiban untuk menjadi benteng itu.
Dan menurut Mas Carlo Tamba, sangat penting untuk anak-anak
mendapat lingkungan tanpa rokok, karena bisa membantu mencegah adanya perokok
pemula. Misal, jangan merokok di dekat anak, dan jangan menyuruh anak untuk
membeli rokok ke warung.
Sementara, sharing dari Mas Pangeran Siahaan menjelaskan
bahwa gak ada dari segi aspek mana pun yang membuat rokok itu menguntungkan.
Selama ini, yang sering disebut adalah, besarnya cukai rokok yang mencapai 55
triliun rupiah per tahun. Padahal biaya kerugian untuk perawatan dan pengobatan
karena merokok jauh lebih besar nilainya, Mas Pange menyebut angka, 245,41
triliun rupiah. Berkali-kali lipat lebih merugikan bukan?
Jadi, masih mau merokok? Think Again..
Atau minimal pikirkan generasi penerus teman-teman nantinya, seperti anak dan cucu, masa sih mau mewariskan kebiasaan merokok yang jelas-jelas merugikan?
saya paling ga sukaaa sama asap rokok. Pernah ada kk ipar atau tukang yg merokok di teras padahal. tp baunya sampai ke rumah...rrrrgh
ReplyDeletesensitif bangeet yah mbak, kalo aku baru belajar sensitif, biar gak pd ngerokok lagi kalo deket2 aku..
DeleteSaya sepakat dengan mba Kania di atas. Nah kita kita yang tidak merokok aja sudah terkena racunnnya yang berbentuk ASAP rokok
ReplyDeleteiya kang betul bangeet..
Deletehuhuhu benci banget sama rokok
ReplyDeletealhamdulillah sih suami gak ngerokok
tapi kalau kumpul sama keluarga besar, asap rokok ngebul di mana2
kalo lagi sama keluarga besar, susah juga ngindarnya yah mak
Deletewahhh keren... bearti dagangan bisa berkurang... bikin permen rokok aja ya rani keceehh hehe...
ReplyDeletehihi udah gak laku kayanya permen rokok :p
Deleterokok emang nyebelin. Kalau bau roko aku bisa bersin2 sampe keluar air mata, parah banget. Untung suami bkn perokok
ReplyDeletesampai kaya gitu mak? waah bener2 harus jauh2 dari asap rokok yah..
Deleteahh mau nyari calon suami yg ngga perokok juga ah :D
Aku paling ga tahan bau asap rokok, ran :D
ReplyDeleteaku baru belajar buat ngga tahan kak, hehe
DeleteIya nih, aku ga kuat kalo ada asap rokok tp keluargaku yg cowok ngerokok.
ReplyDeleteUntungnya suami engga :)
beruntung kalo dapet suami ngga perokok :D
DeleteKeren!
ReplyDeleteHidup tanpa (asap) rokok? Ahh, kapan, ya?
Alhamdulillah, keluarga besarku (kebanyakan) bukan perokok.
Mereka (perokok) pasti tau dampaknya, tapi knpa ya, gak mau berusaha untuk menjauhi rokok? Pasti bilangnya gak bisa-gak bisa-gak bisa. Hffff
pasti bisa suatu saat nanti, apalagi kalo banyak pihak yg ikut aktif mewujudkan indonesia bebas asap rokok :))
Deleteiyaa, itu udha kaya candu, malah kan parahnya udah kaya makanan aja, yang wajib konsumsi.. hiiks #miris sih yah
saya kebetulan perokok mbak
ReplyDeleteaktif malah :(
tapi emang sejak beberapa bulan terakhir ini udah berusaha buat mengurangi (bukan ngilangin) secara perlahan
sepertinya, program fctc itu menarik mbak
biar ga terlalu bergantung sama rokok :)
*bookmark
waah, udah ada kemajuan mas berarti, udah mau ngurangi itu udah bagus kok, siapa tauu kan lama-lama malah jadi berhenti dengan sendirinya :))
Deleteiyaah, yuk bantuin dukung petisinya.
Campaign nya bagus nih :)
ReplyDeleteRokok memang bikin kesehatan buruk, duit terkuras dan ganggu lingkungan
I hate Cigarette and Smokers!
merugikan dari berbagai aspek yah teh..
Deletesetuju..
ReplyDeleteih, kadang bt banget.. pergi kemana2.. pasti adaaaa saja yg merokok kecuali di ruangan ber-ac. Ditambah lagi, suka lihat yg ngerokok trus buang air ludah sembarangan. eewww, jijik banget deh!
iya bener bangeeet, di tempat umum apalagi, udah berasa semua orang ky lagi ngerokok yah, nengok kanan ada yg ngerokok, nengok kiri juga sama, hufttt
DeleteKeluargaku ga ada yang merokok, ga betah sama asap rokok.
ReplyDeletebikin pening :|
wah, bagus banget kalau keluarganya ngga ngerokok, jadi ngga sering kena dampak buruk dari asap rokok..
Delete