Halo hai Kawanii, minggu awal di bulan Oktober ini terasa minggu yang produktif banget deh buat aku. Setelah sebelumnya, turut serta di acara yang membahas seputar hukum, dilanjut acara seputar sejarah.
Jumat, 07 Oktober 2016, merasa beruntung banget bisa datang ke acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) V. Bertempat di lobby Hotel Ritz Carlton Pacific Place, IKF V tahun ini, kembali mengangkat tema besar Moving Our Nation to the Next Level. Dengan sub-tema, "Optimizing Knowledge and Creativity to Ride the Wave of New Generation in Accelerating Indonesia Economy".
For your information aja nih gaes, Indonesia Knowledge Forum (IKF) adalah ajang rutin tahunan yang diselenggarakan oleh BCA melalui BCA Learning Service. Yang mana, tahun ini merupakan tahun kelima digelarnya forum berbasis ilmu pengetahuan ini.
Sesuai dengan temanya, IKF V menyediakan tempat bagi para start up generasi milenial untuk menjadi bagian dari kegiatan ini. Generasi milenial atau yang biasa disebut Gen Y (btw, gen Y itu yg lahirnya 1990-2000, aku termasuk lho), dipercaya akan membawa perubahan dan menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia, maupun dunia.
Sesuai dengan temanya, IKF V menyediakan tempat bagi para start up generasi milenial untuk menjadi bagian dari kegiatan ini. Generasi milenial atau yang biasa disebut Gen Y (btw, gen Y itu yg lahirnya 1990-2000, aku termasuk lho), dipercaya akan membawa perubahan dan menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia, maupun dunia.
Kenapa begitu? Karena generasi milenial, yang akrab dengan teknologi digital ternyata membawa banyak pengaruh pada perubahan gaya hidup, mulai dari cara berkomunikasi, cara berinteraksi di media sosial, transaksi pembayaran, sampai model bisnis baru yang kreatif.
Hmm, mungkin istilahnya tinggal dicari aja caranya biar ide, kreativitas, dan pengetahuan para generasi mileneal ini bisa berdampak positif buat perekonomian Indonesia ke depannya yah! Untuk itu, tentu kita (generasi mileneal) juga butuh dukungan penuh dari para generasi sebelumnya. Nah, hadirnya IKF V, dirasa bisa menjadi fasilitas untuk lintas generasi ini bertemu dan berdiskusi.
Jadi, ada apa aja sih di Indonesia Knowledge Forum V?
Acara yang berlangsung selama dua hari (6 – 7 Oktober 2016) ini, dibuka oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), Thomas Trikasih Lembong yang juga memberikan keynote speech untuk acara ini.
Selain itu, di hari pertama hadir pula pembicara yang tentu adalah pakar dibidangnya masing-masing. Pembicara pertama, ada A. Tony Prasetiantono - Pengamat Ekonomi sekaligus Komisaris Independen PT Bank Pertama Tbk, Fadjar Hutomo - Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif, Yohanes Surya – Founder of Yayasan Surya Institute, daaan yang paling pengin banget aku ikutin kelasnya adalah, William Tanuwijaya – CEO Tokopedia, yang sayangnya belum berkesempatan ketemu di acara itu, huhu. Selain itu, acara ini juga diramaikan oleh hadirnya beberapa booth, diantaranya dewaweb.com, pesona, VM Ware Indonesia, Epson, Fame Consultant, Prima, dan pastinya booth BCA juga ada.
Nah, untuk hari kedua atau hari terakhir itu, pembicaranya ada 13 orang yang dibagi menjadi 4 kelas (Economy, Marketing, Creativity & Innovation, Leadership) dan hanya ada 3 sesi aja. Jadi, hari itu teh hari yang cukup berat buat aku, soalnya harus milih mau masuk kelas yang mana. Maunya sih bisa dapat insight dari semua pembicara, ya tapi, hidup harus memilih kan yaaa :)
So, kelas pertama yang aku pilih, adalah kelas Leadership yang pembicaranya Bpk Abdullah Azwar Anas, beliau ini Bupati Banyuwangi. Oke, aku emang gak terlalu 'ngeh sama pemimpin-pemimpin daerah, selain walikota Bandung, yang aku ngefans sama beliau, muehehe. Dan setelah dengar sharing dari Bpk Abdullah Azwar Anas, aku rasa pemimpin idola aku bertambah satu deh nih!
Well, sebagai Bupati Banyuwangi, tentu yang di-share Bpk Anas, tentang bagaimana sistem kepemimpinan beliau, apa saja yang sudah beliau lakukan, dan tentang bagaimana beliau mengembangkan pariwisata Banyuwangi, sehingga bisa menciptakan kekuatan (secara ekonomi) untuk Banyuwangi. Aspek Pariwisata ini emang berpotensi banget sih ya buat peningkatan ekonomi, secara wisatakan berkaitan erat sama kuliner, penginapan, transportasi, yang sekaligus bisa memberdayakan masyarakat lokal juga, untuk tour guide misalnya.
Selain itu, Pak Anas juga melakukan penguatan dari internal leadership, dan yang gak paling aku suka adalah program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang beliau canangkan. Karena, memang itu kan yang kita butuhkan, SDM yang berkualitas!
Untuk kelas kedua, aku masuk ke kelas Creativity dengan pembicara Ibu Avanti Fontana, yang merupakan Co-Founder CIS School. Sharing Ibu Avanti dibuka dengan pertanyaan, "Innovate or Die?" (what company must do?) terbaca sangar yah? Tapi, itu tepat kok untuk mewakili betapa pentingnya sebuah inovasi dalam menjalankan usaha atau bisnis. Karena tanpa inovasi, siap-siap aja tertinggal, atau bahkan "mati". Ibu Avanti juga menjelaskan, point-point penting yang dibutuhkan untuk berinovasi.
Saat sesi pertanyaan, salah satu peserta bertanya tentang kapan waktu yang pas untuk berinovasi? Menurut Ibu Avanti, Inovasi itu harus dilakukan tanpa henti, dan juga berkepanjangan atau istilahnya suistaining. Kalau ditanya kapan, jawabannya tentu, sekarang juga. Ibu Avanti juga menjelaskan, kalau saat ini bukan lagi waktunya untuk berkompetisi dengan kompetitor, justru harus mulai untuk berkolaborasi dengan kompetitor tanpa kehilangan target market.
Mengutip slide dari Ibu Avanti,
"Innovation, socially and economically introduction of a new technology (way/method) or a new combination of existing technologies in transforming input into output such that creating a drastic or significant change in the VALUE and PRICE relationship perceived by consumers and/or users – Fontana 2009"
Untuk kelas terakhir yang aku ikuti adalah kelas marketing yang diisi oleh Bunda Anne Avantie, seorang Perancang Busana, khususnya batik. Di kelas marketing, aku kira akan berisi tips-tips tentang marketing gitu. Ternyata, di sesi ini lebih ke semacam sesi inspiring, karena sharing dari Bunda Anne, benar-benar terasa sangat menginspirasi. Tentang perjalanan bagaimana kisah beliau sebelum menjadi seperti ini. Yang paling aku ingat itu, cerita Bunda Anne tentang karya pertama yang berhasil membawa bunda menjadi seorang perancang busana ternama di Indonesia.
Karya itu justru sebetulnya bukan karya "terbaik" beliau, karena saat akan diliput media (untuk yang pertama kali, saat itu) ternyata beliau melakukan kesalahan, potongan kanan-kirinya itu gak sama. Tapi, tahu gak? Justru baju itu lho yang disukai dan langsung booming di Indonesia. Sejak saat itu, karya-karya yang Bunda Anne keluarkan laku keras di pasaran.
Udah gak kehitung, berapa banyak karyanya yang di"contek" orang lain. Tapi, hal itu gak membuat Bunda merasa terganggu, karena menurut beliau, ekor gak mungkin bisa mendahului kepala :)) Sebetulnya, beliau gak suka juga sih karyanya dicontek, tapi, kalau hal itu justru bisa menghidupi orang lain, kenapa ngga? Biar berkah, katanya. Bahkan, saat ditanya tentang tips seputar bisnisnya, jawaban Bunda lebih mengacu ke kepribadian yang membumi dan petuah-petuah Sang Ibu yang beliau pertahankan sampai sekarang*noted, Bunda!
Itu dia 3 kelas yang aku ikuti dari acara Indonesia Knowledge Forum V 2016. Untuk penutupan, ada Inspiring Closing Speech dari Menteri Pariwisata RI, Bpk Arief Yahya. Menurut beliau, "Pariwisata sebagai penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah dan murah". Beliau juga meyakini, 2019 devisa terbesar negara bisa dihasilkan dari sektor pariwisata.
Menurut aku pribadi, acara Indonesia Knowledge Forum ini benar-benar sebuah acara yang bertaburan ilmu dan manfaat. Semoga BCA melalui BCA Learning Service, bisa terus mengadakan acara IKF ini secara rutin setiap tahun, dan menjadi one stop knowledge solution. Sampai jumpa di Indonesia Knowledge Forum tahun depan, teman-teman ^^
"Kami menyadari adanya optimisme dan tekad yang kuat dari masyarakat Indonesia untuk meraih kemajuan dan perubahan pada setiap sektor. Optimisme dan tekad yang kuat ini harus didukung melalui pembelajaran yang memadai dari orang-orang yang tepat, yang mumpuni dari sisi pengetahuan dan pengalaman – Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja"
Hmm... berkolaborasi dengan kompetitor (Ibu Avanti Fontana), bener juga ya Rani, malah nggak pernah kepikiran loh soal begini. Biasanya kan kita setengah mati berkompetisi dengan kompetitor secara membabi buta, tanpa tau bahwa kita bisa juga berkolaborasi dg mereka.
ReplyDeleteAcara yang keren. Banyak ilmu baru. Pengen deh ke acara kayak gitu. Biar termotivasi. Pengen juga berbisnis. Hihi...
ReplyDeleteAzwar Anas itu pemimpin muda yang mampu bawa perubahan di Banyuwangi. Maju lho pariwisata di sana.
ReplyDeleteAaakkk kereeeen acaranya. Ilmunya dari para master. Beruntung bisa ikutan acara ini ya, Mbak
ReplyDelete