Halo hai Kawanii,
akhir bulan Juli lalu, tepatnya di hari Jumat, 26 Juli 2019, aku berkesempatan untuk
hadir di acara pembukaan Festival Literasi Sekolah 2019. Bertempat di Plaza
Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, sekitar jam 10 pagi acara resmi dibuka secara
langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Muhadjir Effendy. Dalam
sambutannya, pak menteri sempat bilang kalau tingkat literasi di Indonesia ini
masih sangat rendah. Hmm, rasanya ini bukan kali pertama aku dengar pernyataan
ini.
Iya kah mayoritas
orang Indonesia ngga suka baca? Tapi, masih menurut pak menteri, justru kalau
soal membaca Indonesia ini udah bisa dibilang sangat baik. Indonesia sudah
masuk dalam kelompok gemar membaca hanya saja tingkat pemahamannya yang
masih belum baik. Dari sini, aku mulai paham satu hal, kalau ternyata yang
dimaksud literasi itu bukan sekadar membaca dan menulis tapi lebih ke kemampuan
seseorang untuk mengerti dan memahami apa yang dibaca. Dengan pemahaman yang
baik tentu akan jadi “modal” yang bagus untuk seseorang.
Seperti yang aku
kutip dari Wikipedia, National Institut for Literacy menjelaskan bahwa “literasi
adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan ,
keluarga, dan masyarakat” Kalau gitu, seharusnya literasi bukan lagi jadi
satu hal yang asing buat kita ya? Karena pada dasarnya literasi udah jadi bagian
dari kehidupan sehari-hari, cuma ya itu perlu ditingkatin lagi aja.
Dan salah satu upaya
Kemendikbud dalam meningkatkan semangat literasi dikalangan pelajar adalah
dengan digelarnya Festival Literasi Sekolah (FLS), yang tahun ini merupakan penyelenggaraan
FLS yang ke-3. Layaknya acara festival pada umumnya, Festival Literasi Sekolah
juga berisi ragam acara menarik yang tentunya sayang buat dilewatkan, terlebih
buat para pegiat literasi.
Jadi, selama
acara Festival Literasi Sekolah berlangsung dari 26-29 Juli 2019, ada 2
kegiatan utama yang diselenggarakan. Yang pertama, ada LOMBA LITERASI.
Awalnya aku kira lomba literasinya ini cuma untuk anak SMA/MA, tapi ternyata lombanya
mencakup semua jenjang pendidikan. Dari mulai SD, SMP, SMP, SMA/MA, SMK, sampai
Pendidikan Khusus/SLB juga ada lombanya. Untuk jenis lombanya sendiri cukup
beragam, seperti, Lomba Cipta Syair Digital, Lomba Cipta Cerpen, Lomba Cipta
Komik Digital, Lomba Cipta Meme, ini jenis lomba untuk SMA.
Pendaftaran lombanya
sendiri sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu via online. Siswa mengirimkan
karya ciptaan mereka sendiri dengan membawa nama sekolah. Siswa/i yang lolos seleksi
online, baru dilombakan lagi secara langsung di event Festival Literasi Sekolah.
Makanya, untuk perlombaan FLS 2019 diadakan di beberapa lokasi sekitar
Jabodetabek.
Yang kedua, Festival
Literasi itu sendiri yang digelar di Plaza Insan Berprestasi – Kemendikbud,
Jakarta. Jadi, ada apa aja di Festival Literasi Sekolah 2019?
1. Pameran Literasi
Merupakan upaya
sosialisasi program, kegiatan, dan atau praktik, baik literasi dari lembaga,
komunitas, dan satuan pendidikan. Ada juga
sosialisasi produk literasi yang dipamerkan. Ada banyak stand literasi
yang bisa teman-teman temui di sini yang dibagi menjadi beberapa area, area
sekolah dari mulai SD sampai SMA juga SMK, stand Pendidikan Kebutuhan Khusus
lengkap dengan karya literasi yang dipamerkan. Selain itu ada stand unit utama Kemendikbud
yang bagi-bagi buku gratis buat setiap pengunjung yang isi buku hadir.
Di beberapa sudut
lain, aku sempat liat ada beberapa stand komunitas, stand lukisan, stand
aplikas, dan yang ngga kalah penting, ada stand beberapa penerbit dengan hamparan
buku-buku menarik di setiap lapaknya. Bukan cuma buku pelajaran, buku novel
sampai buku anak juga ada dan lucu-lucu bukunya. Duh. Banyak yang bisa dijelalatin
deh pokoknya kemaren tuh di FLS 2019 :))
Stand sekolahnya juga
ngga kalah menarik sih. Dari sekian banyak stand sekolah yang aku datangi, ada
yang paling menarik perhatian. Yaitu, stand yang ditunggui gadis manis dengan jejeran
madu dalam toples kecil di atas meja.
Ulik punya ulik, ternyata anak gadis manis yang sempat kasih penjelasan panjang lebar itu rupanya seorang penemu! Tepatnya seorang penemu alat pendeteksi madu. MasyaAllah, canggih banget yak. Anak SMP (si adek sekarang udah SMA, btw) udah bisa bikin sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga bisa bermanfaat buat orang lain. Karena alatnya dijual dengan harga yang sangaaat terjangkau, sekitar 50rbuan aja.
Ulik punya ulik, ternyata anak gadis manis yang sempat kasih penjelasan panjang lebar itu rupanya seorang penemu! Tepatnya seorang penemu alat pendeteksi madu. MasyaAllah, canggih banget yak. Anak SMP (si adek sekarang udah SMA, btw) udah bisa bikin sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga bisa bermanfaat buat orang lain. Karena alatnya dijual dengan harga yang sangaaat terjangkau, sekitar 50rbuan aja.
Menurut ceritanya, awal mula sampai kepikiran bikin alat pendeteksi madu itu karena sewaktu di pesantren banyak teman-temannya yang bawa madu, dan bikin dia jadi penasaran pengin tau tingkat kemurnian madunya itu. Saat itu, sebetulnya alat pendeteksi madu itu udah ada cuma harganya masih lumayan mahal gitu. Akhirnya, dia kepikiran deh buat bikin sendiri alatnya. Kreatif banget ya!
Mungkin, literasi semacam ini yang diharapkan untuk bisa tumbuh dalam diri setiap anak Indonesia.
Mungkin, literasi semacam ini yang diharapkan untuk bisa tumbuh dalam diri setiap anak Indonesia.
2. Festival Literasi
Selain pameran, rangkaian kegiatan Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 lainnya itu ada diskusi interaktif, pelatihan, peluncuran dan bedah buku yang mencakup enam literasi dasar yaitu baca-tulis, numerasi, sains, digital, finansial, juga budaya dan kewargaan.
Kalau aku lihat dijadwalnya sih, narasumber dan tema diskusinya menarik-menarik. Sayangnya hari itu aku belum sempet nyimak satupun diskusinya karena cuma izin setengah hari, huhu. Untungnya, masih bisa nyimak selewatan diskusinya lewat cuitan teman-teman di Twitter.
Jadi, siapa nih yang rencana datang ke Festival Literasi Sekolah tahun depan? :D
No comments